"Serangkap perkataan sudah cukup untuk mereka yang mahu mengambil iktibar, tetapi seribu perkataan tidak cukup bagi mereka yang keras hati"
(UNTUK KESAN BACKGROUND MUSIC TERBAIK, SILA SET KAN VOLUME 20-25 SAHAJA, TQ)
(UNTUK KESAN BACKGROUND MUSIC TERBAIK, SILA SET KAN VOLUME 20-25 SAHAJA, TQ)
Wednesday, 4 April 2012
KISAH SEDIH LORONG BAWAH TANAH VIETNAM
Terowong bawah tanah di desa Cu Chi kini lebih dikenal sebagai tempat tapak sejarah yang menarik dan mengerikan . Namun, lorong bawah yang menjadi basis perjuangan militia Vietcong dalam perang melawan Amerika Syarikat (1959-1975) menyimpan sejumlah cerita kelam.
"Banyak pelancong yang lebih mengagumi kisah heroik para pejuang Vietcong bersama dengan pasukan Vietnam dalam berperang melawan Perancis dan Amerika yang membantu Vietnam Selatan. Namun, ada sejumlah kenangan pahit dan penderitaan yang dirasakan sekitar 10 ribu pejuang dan warga Vietnam yang harus berpuluh tahun tinggal di lorong sempit dan gelap," kata Nhi Nguyen, seorang pemandu pelancong di Kota Ho Chi Minh.
Satu kisah yang menyayat hati adalah pengorbanan seorang ibu bermarga Le yang terpaksa membunuh seorang anaknya yang baru lahir demi menyelamatkan nasib banyak orang di lorong bawah tanah itu. Nhi tidak tahu tepat bila kisah ini terjadi, tetapi peristiwa itu berlangsung saat Vietnam berperang melawan Amerika.
"Zaman perang, pemerintah meminta perempuan tidak berhubungan intim dengan pasangannya selama tinggal di terowong. Namun, seorang perempuan simpatisan Vietcong waktu itu ternyata sudah mengandung," kata Nhi saat membawa para pelancong asal Indonesia dari Kota Ho Chi Minh-popular disebut Saigon-menuju ke terowong di desa Cu Chi, yang memakan waktu tempoh lebih dari dua jam.
"Ibu itu terpaksa melahirkan di ruang bawah tanah. Namun, selayaknya bayi yang baru lahir, anak malang itu menangis kuat . Ini sangat berbahaya," kata Nhi.
"Padahal tangisan bayi itu boleh didengari di atas permukaan tanah. Ini berisiko membuat pasukan Amerika mengetahui dan menyerang terowongan," lanjut guide itu yang cukup lancar berbahasa Indonesia itu.
Maka, ibu itu tidak ada cara lain untuk menghentikan tangis anaknya selain membunuhnya. "Hidung bayi itu terus dia bekap sampai anaknya tak bergerak lagi," ujar Nhi.
Bagi para komandan dan pejuang Vietcong, langkah ibu Le merupakan tindakan heroik kerana boleh menyelamatkan banyak jiwa dari serangan bom artileri dan pesawat tempur Amerika ke terowongan Chu Ci. Namun, perempuan itu menjadi sangat terpukul dan akibatnya amat dahsyat.
"Dia merasa sangat kehilangan atas kepergian putranya yang terpaksa dibunuh. Maka, setelah Vietnam bersatu dan merdeka pada 1975, jiwa ibu itu terganggu lalu ia bunuh diri," kata Nhi yang terbawa oleh kisah itu hingga sempat berurai air mata.
Bosnya, Hung Tran, mengungkapkan bahwa kisah itu kini selalu diutarakan para pemandu pelancong setiap kali mereka membawa para pelancong ke terowongan Cu Chi.
"Masih banyak lagi kisah yang menggambarkan pengorbanan para warga bawah tanah. Banyak di antara mereka yang mati akibat sanitasi buruk dan wabah penyakit. Belum lagi, terkena gigitan binatang dan serangga beracun yang hidup di bawah tanah," kata Hung.
Selain itu, para warga juga terpaksa menggali terowongan baru yang lebih dalam untuk mencari sumber mata air. "Tindakan itu terpaksa mereka lakukan setelah Amerika merosak sungai Saigon dengan bom Napalm yang mencemari air," kata Hung.
sumber: vivanews
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment