"Serangkap perkataan sudah cukup untuk mereka yang mahu mengambil iktibar, tetapi seribu perkataan tidak cukup bagi mereka yang keras hati"
(UNTUK KESAN BACKGROUND MUSIC TERBAIK, SILA SET KAN VOLUME 20-25 SAHAJA, TQ)
(UNTUK KESAN BACKGROUND MUSIC TERBAIK, SILA SET KAN VOLUME 20-25 SAHAJA, TQ)
Saturday, 7 April 2012
KISAH 3OOKM KE JAHANNAM
Aku mengenal seorang pemuda yang dulu termasuk orang-orang yang lalai dari mengingat Allah. Dulu dia bersama dengan teman-teman yang buruk sepanjang masa mudanya. Pemuda itu meriwayatkan kisahnya sendiri:
“Demi Allah, yang tidak ada sesembahan yang haq selain Dia, aku dulu keluar dari kota Riyadh bersama dengan teman-temanku, dan tidak ada satu niat dalam diriku untuk melakukan satu ketaatan pun untuk Allah, samada untuk solat atau yang lain.”
“Pada satu hari, kami sekumpulan pemuda pergi menuju kota Dammam, ketika kami melalui papan penunjuk jalan, maka teman-teman membacanya “Dammam, 300 km”, maka aku katakan kepada mereka aku melihat papan itu bertuliskan “Jahannam, 300 km”. Merekapun duduk dan menertawakan ucapanku. Aku bersumpah kepada mereka atas hal itu, akan tetapi mereka tidak percaya. Maka merekapun membiarkan dan tidak mempercayaiku.
Berlalulah waktu tersebut dalam gelak tawa, sementara aku menjadi bingung dengan papan tanda yang telah kubaca tadi.
Selang beberapa waktu, kami menjumpai papan penunjuk jalan lain, mereka berkata “Dammam, 200 km”, kukatakan “Jahannam, 200 km”. Merekapun menertawakan aku, dan menyebutku gila. Kukatakan: “Demi Allah, yang tidak ada sesembahan yang haq selain Dia, sesungguhnya aku melihatnya bertuliskan “Jahannam, 200 KM”.” Merekapun menertawakanku seperti kali pertama. Dan mereka berkata: “Diamlah, kamu membuat kami takut.” Akupun diam, dalam keadaan susah, yang diliputi rasa kehairanan aku memikirkan perkara aneh itu.
Keadaanku terus menerus bersama dengan fikiran dan kehairanan, sementara keadaan mereka bersama dengan gelak tawa, dan candanya, hingga kemudian kami bertemu dengan papan penujuk jalan yang ketiga. Mereka berkata: “Tinggal sedikit lagi “Dammam, 100 km”.” Kukatakan: “Demi Allah yang Maha Agung, aku melihatnya “Jahannam, 100 km”.” Mereka berkata: “Tinggalkanlah kedustaan, engkau telah menyakiti kami sejak awal perjalanan kita.” Kukatakan: “Turunkan aku, aku ingin kembali.” Mereka berkata: “Apakah engkau sudah gila?” Kukatakan: “Turunkan aku, demi Allah, aku tidak akan menyelesaikan perjalanan ini bersama kalian.”
Maka merekapun menurunkanku, akupun pergi ke arah lain dari jalan tersebut. Akupun tinggal di jalan itu beberapa saat, dengan memberikan isyarat kepada kereta untuk berhenti, tetapi tidak ada seorangpun yang berhenti untukku. Selang beberapa saat, berhentilah untukku seorang pemandu yang sudah tua, akupun mengendarai kereta bersamanya.
Saat itu dia dalam keadaan diam lagi sedih, dan tidak berkata-kata walaupun satu kalimat.
Maka kukatakan kepadanya: “Baiklah, ada apa dengan anda, kenapa anda tidak berkata-kata?”
Maka dia menjawab: “Sesungguhnya aku sangat terkesima dengan sebuah kemalangan yang telah kulihat beberapa saat yang lalu, demi Allah aku belum pernah melihat yang lebih buruk darinya selama kehidupanku.”
Kukatakan kepadanya: “Apakah mereka itu satu keluarga atau selainnya?” Dia menjawab: “Mereka adalah sekumpulan anak-anak muda, tidak ada seorangpun dari mereka yang selamat.” Maka dia memberitahukan kepadaku ciri-ciri keretanya, maka akupun mengenalnya, bahawa mereka adalah teman-temanku tadi. Maka akupun meminta kepadanya untuk bersumpah atas apa yang telah dia katakan, maka diapun bersumpah dengan nama Allah.
Maka akupun mengetahui bahwa Allah telah mencabut roh teman-temanku setelah aku turun dari kereta mereka tadi. Dan Dia telah menjadikanku sebagai pelajaran bagi diriku dan yang lain. Akupun memuji Allah yang telah menyelamatkanku di antara mereka.”
Syaikh Abu Khalid al-Jadawi berkata: “Sesungguhnya pemilik kisah ini menjadi seorang laki-laki yang baik. Padanya terdapat tanda-tanda kebaikan, setelah dia kehilangan teman-temannya dengan kisah ini, yang setelahnya dia bertaubat dengan taubat nashuha.”
Maka kukatakan: “Wahai saudaraku, apakah engkau akan menunggu kehilangan empat atau lima teman-temanmu sampai kepada perjalanan seperti perjalanan ini? Agar engkau boleh mengambil pelajaran darinya? Dan tahukah kamu, bahawa kadang-kadang bukan engkau yang bertaubat kerana sebab kematian teman-temanmu, melainkan engkaulah yang menjadi sebab pertaubatan teman-temanmu karena kematianmu di atas maksiat dan kerusakan.” Na’udzu billah.
Ya Allah, jangan jadikan kami sebagai pelajaran bagi manusia, tetapi jadikanlah kami sebagai orang yang mengambil pelajaran dari apa yang terjadi pada mereka, dan dari apa saja yang terjadi di sekitar kami. Allahumma Amin.” (AR)*
Judul Asli: Jahannam..Setelah 300 Km
Oleh: Abu Khalid al-Jadawy
Sumber : Kisah Islam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment