Nicole Queen
KisahMuallaf.com - “Teman-temanku menunjukkan tayangan kuliah di Youtube. Aku pun lalu melihat dan mencari segala hal tentang Islam,” ungkap Nicole Queen mengawali kisahnya.
Ia melanjutkan, ”Dari situ, aku justru ketagihan untuk terus menonton. Aku terus di depan komputer menontonnya hingga jam lima pagi,” tutur Nicole Queen, mualaf berasal Dallas, Amerika Syarikat.
Nicole Queen tak pernah menyangka, berkat tayangan sederhana di Youtube itu akan membawanya pada pintu hidayah, memeluk agama Islam.
Sudah hampir enam tahun Nicole menjalani hidup sebagai sosok baru, seorang Muslimah. Sebelumnya, ia adalah seorang anak baptis dan tumbuh besar dalam agama Kristian baptis.
Ia pun seorang yang taat dalam memeluk agamanya itu. “Agama pembaptis itu baik, saya pergi ke gereja dan saya selalu mengikuti tuntunan agama,” ujarnya.
Meski taat beragama, Nicole mengakui kehidupannya tak jauh berbeda dengan muda-mudi Amerika kebanyakan. Ia biasa meneguk minuman beralkohol, ke disko, dan hal-hal lain yang biasa dilakukan anak muda Amerika.
Lebih-lebih lagi, profesiannya menuntut dia untuk sering pergi ke tempat-tempat hiburan malam. Ia adalah fotografer di sebuah klub malam.
Hingga suatu hari, banyak pertanyaan menghantuinya. Ia yang rutin beribadah mulai mempertanyakan hakikat ibadah. Ia mulai mempertanyakan tujuan hidup dan kehidupan mendatang. Apakah syurga itu benar-benar ada? Apakah neraka memang benar adanya?
Jika benar, lalu apa yang akan terjadi? Apa yang akan dikatakan kepada Tuhan saat bertemu dengan-Nya? Pertanyaan-pertanyaan itu terus saja mengharu biru benak Nicole.
Berawal dari pertanyaan-pertanyaan itu, ia merasa harus ada yang berubah dalam hidupnya. Ia merasa memerlukan sesuatu untuk perubahan itu.
Hanya saja, ia tak tahu apa yang ia perlukan. Ia pun mencurahkan kegelisahan hatinya pada teman-temannya. Dari sinilah, Nicole mulai membuka video-video dalam Youtube.
Mulailah ia menonton tayangan tentang kisah para mualaf Amerika dalam menemukan hidayah Islam. Nicole merasa, apa yang mereka rasakan dan alami amat mirip dengan kehidupannya.
”Jadi, aku merasa seperti berhubungan dengan mereka. Mereka menghadapi tantangan dan menemukan jawaban atas apa yang mereka cari. Dan, itulah yang aku inginkan. Aku ingin jawaban.”
Berkeinginan mendapat jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya, Nicole pun terus menonton tayangan Youtube. Ia bahkan tak merasakan kantuk kerana begitu antusias.
Tak terasa, ia menontonnya semalam suntuk hingga pukul lima pagi. “Aku menjadi kecanduan. Tapi, hal itu kerana aku ingin jawaban. Aku tidak ingin seseorang memberi tahu apa yang seharusnya aku yakini. Aku hanya ingin tahu mengapa,” tuturnya.
Berkat tayangan Youtube tersebut, Nicole mulai tertarik pada Islam. Awalnya, ia berusaha mencari sendiri segala hal tentang Islam. Namun kemudian, ia memutuskan pergi ke masjid untuk mendapatkan apa yang ia cari.
Beberapa buku dan literatur Islam pun ia dapatkan dari sana. Ia tekun mempelajarinya hingga sampailah ia pada keputusan mahapenting, yakni bersyahadat. Tak banyak keraguan melandanya. Ia pun mantap untuk memeluk Islam. Ia bersyahadat di masjid tersebut.
Setelah memeluk Islam, Nicole benar-benar mengubah kehidupannya menjadi lebih baik. Ia tinggalkan segala kegiatannya dengan teman-teman. Ia pun meninggalkan pekerjaannya sebagai fotografer di klub malam. Gaya busananya pun ia ganti menjadi busana Muslimah.
“Ketika aku mengucap syahadat, aku tak pernah melihat lagi ke belakang. Aku mengubah segala hal dalam hidupku, baik teman, pakaian, pekerjaan, semuanya,” ujarnya.
”Aku segera berubah dan itu tidak sulit kerana aku tahu itu semua adalah hal benar untuk dilakukan. Aku bersyukur kepada Allah kerana berislam,” kisah Nicole dengan wajah berseri.
Segala perubahan itu diketahui si ibu. Awalnya, Nicole dianggap tak serius dengan pilihannya berislam. Namun, ketika melihat putrinya berhijab dan meninggalkan segala hal haram, si ibu mulai sedar bahwa Nicole serius.
Namun, hal itu tak mengundang masalah. Sebab, si ibu melihat perubahan positif pada putrinya sehingga ia tak melarangnya.
“Dia melihat hidupku berubah, aku berpakaian berbeda, meninggalkan hal haram, dan dia menyedari bahwa aku lebih dekat pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, itu membuatnya bahagia.”
Setelah menjadi Muslimah, Nicole kemudian membuat blog pribadi yang mengisahkan perjalanannya menuju Islam. Di blog itu, ia juga mengisahkan perubahan hidupnya setelah bersyahadat.
Tak sedikit teman-temannya yang membaca blog itu. Tak sedikit dari mereka yang mengaku terpesona dengan jalan Islam yang dipilih Nicole.
“Ketika aku menulis tentang kehidupan baruku, mereka merasa, ‘Wow, dia terus bergerak mengubah hidupnya, tapi kami masih melakukan hal yang sama.’ Jadi, teman-temanku pun mengerti, mereka menghormati keputusan yang aku buat.”
Nicole begitu apik mengisahkan perjalanan hidayahnya di blog itu, termasuk perubahan hidupnya yang menjadi amat baik setelah berislam.
”Banyak gadis yang biasa melakukan kebiasan buruk sepertiku dulu, kemudian mereka membaca blogku dan mereka berkomentar bahwa mereka menangis saat membacanya. Mereka kata, tulisanku menyentuh hati mereka dan membuat mereka berfikir untuk melakukan perubahan juga,” tutur Nicole bahagia.
Selain aktiviti menyenangkan menulis blog, diakui Nicole, ada hal tak mengenakkan yang ia rasakan setelah menjadi mualaf. Ia yang begitu bahagia setelah berislam, menghadapi kenyataan bahwa jilbab yang ia kenakan menghambatnya mendapat pekerjaan.
Hanya kerana berjilbab, ia banyak menemui kegagalan dalam wawancara pekerjaan. Namun, pantang baginya untuk bersedih dan putus asa. Ia tetap optimis pada kemampuannya.
Selain masalah pekerjaan, ia pun sering kali ditegur orang saat jalan-jalan di keramaian. Dengan wajah khas Amerika, Nicole yang berjilbab membuat banyak orang terkejut.
”Mereka hairan kerana aku seorang Amerika. Jika mereka bertanya, aku pun akan memberi tahu alasanku menjadi Muslim. Dan, itu membuat mereka bergumam ‘wow!’.” Nicole pun menutup kisahnya yang dapat disaksikan di Youtube.
sumber: kisahmuallaf.com
Source : Republika

Pada tahun 2010, saya dan beberapa teman pelajar pernah membuat lawatan ke Belaga, Sarawak. Disana saya berpeluang untuk hidup bersama Orang Asal Kenyah dan Kayan yang ditindas sebab pembinaan empangan Bakun. Disebabkan pembinaan mega itu 10,000 orang harus dipindahkan daripada tanah mereka. Dan 10,000 orang yang dahulunya kaya, meriah dan boleh hidup sendiri kini menjadi miskin dan hidup atas sedekah pemerintah.
Kita sering marah jika disakiti hati kita atau fizikal kita. Tahukah anda jika kita membalas kemarahan itu dengan kemarahan pula, apakah yang sedang berlaku sebenarnya? yang kita sendiri tidak nampak oleh mata kasar? Ikuti kisah sahabat nabi ini.....




Bapa Saiful Bukhari hari ini memohon maaf kepada Ketua Umum PKR, Datuk Seri Anwar Ibrahim, dengan mendakwa bahawa anaknya telah dipergunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, yang didakwanya termasuk seorang pegawai perdana menteri untuk memfitnah Anwar dalam kes Liwat II.
"Datuk Seri Anwar Ibrahim tidak bersalah dan telah menjadi mangsa fitnah ini," kata Azlan Mohd Lazim dalam satu kenyataan yang dikeluarkan dalam satu sidang akhbar hari ini. "Dengan ini saya memohon maaf kepada Datuk Seri Anwar Ibrahim dan famili beliau. Beliau dan familinya telah banyak menderita dan sangsara akibat fitnah ini," tambahnya
"Mereka inilah merupakan dalang kepada semua fitnah liwat yang dilakukan terhadap YB Datuk Seri Anwar, yang melibatkan anak saya." 
Beliau bagaimanapun mendapati ada seorang tetamu yang tidak diundang diluar rumahnya ketika dia bangun pada keesokan harinya.
"Mereka hanya duduk di sekitar berhampiran rumah kami dan bercakap antara satu sama lain," katanya.
"Mereka
(tentera Sulu) tanya, kenapa kami lari. Mereka kata mereka hanya ingin
jadi kawan. Tetapi apabila kami melihat mereka, kami dapat rasa sesuatu
yang tidak elok dan mahu lari," katanya. 


