"Serangkap perkataan sudah cukup untuk mereka yang mahu mengambil iktibar, tetapi seribu perkataan tidak cukup bagi mereka yang keras hati"

(UNTUK KESAN BACKGROUND MUSIC TERBAIK, SILA SET KAN VOLUME 20-25 SAHAJA, TQ)

Wednesday 26 December 2012

DAKWAH MELALUI AKHLAK....





Alkisah
, seorang ayah teramat marah apabila  anak sulungnya diketahui hadir di salah satu
masjid, untuk mengikuti pengajian yang akan disampaikan oleh Ustaz Hasan Al-Banna.

Si ayah, bergegas memasuki masjid. Ia melihat putranya berada di tengah jamaah yang berasak-asak . Tanpa basa basi kepada jamaah di sekitar, ia berteriak keras, menghampiri si anak, lantas memegang tangan dengan kuat dan menggusurnya keluar
masjid.


Ketika  di luar, si ayah sibuk mencari-cari sandalnya. Setelah sandal ditemukan, ia hendak
mengenakannya sambil  berdiri.  Namun, ia kehilangan keseimbangan, dan hampir terjatuh. Pegangan si anak tidak terlalu kuat. Namun saat goyah itu, tiba-tiba dari arah tepinya  ada seorang anak muda yang cepat memegangnya dan menyodorkan sandalnya. Ia membongkokkan badan, mempersilakan si ayah memakai sandal.

Si ayah terkesima. Ia lantas bertanya, "Mengapa kamu lakukan itu?" Ia menjawab, "Kerana Islam memerintahkan kita untuk menghormati orang tua."
"Siapa namamu, anak muda?"
"Hasan Al-Banna."
"Hah Hasan Al-Banna?"
"Ya,"
"Jika begitu, bawalah anakku ini berguru padamu. Ada  satu lagi, akan kukirim mengaji padamu."

Itulah akhlak dari pelanjut dakwah Rasul, Imam Asy-Syahid Hasan Al-Banna. "Tidaklah aku diutus melainkan untuk menyempurnakan akhlak-akhlak terpuji." Sosok dengan kelembutan akhlaknya membuat penjajah Inggeris dan Perancis
ketar-ketir.
Kerana penjajah tahu, dakwah dengan akhlak yang mampu meluluhkan hati, menundukkan fikroh, dan memecahkan kerasnya 'ashobiyah. Rasul tidak mengatakan, "Tidaklah aku diutus melainkan untuk menegakkan syariah atau menegakkan khilafah atau politik atau bisnes, dan lainnya.
Mengapa?  Kerana akhlak adalah RUH yang menjadi SPIRIT bagi setiap langkah seorang hamba saat berhubungan dengan AL-KHALIQ dan Al-Makhluk.

Tanpa akhlak, sistem ekonomi menjadi RIBAWI. Tanpa akhlak, MANDAT menjadi LAKNAT. Terlepas mandat itu melalui sistem monarkhi, demokrasi, sosialis, atau Khilafah sekalipun.Tanpa akhlak, ideologi menjadi MOMOK menakutkan.Tanpa akhlak, hubungan sosial menjadi SIALAN. Tanpa akhlak, Dakwah yang mengajak pun jadi MENGEJEK.

Wahai diri dan jiwa-jiwa yang berharap meraih surga.
Mari hadapkan jiwa kita kepada agama yang hanif. Agama yang sesuai fitrah suci. Maka ajakan, doktrin,atau  ajaran yang bertentangan dengan fitrah ... pasti kerana jauh dari AKHLAK.


sumber: zilzaal

No comments:

Post a Comment