"Serangkap perkataan sudah cukup untuk mereka yang mahu mengambil iktibar, tetapi seribu perkataan tidak cukup bagi mereka yang keras hati"

(UNTUK KESAN BACKGROUND MUSIC TERBAIK, SILA SET KAN VOLUME 20-25 SAHAJA, TQ)

Saturday 7 July 2012

BALASAN PENJAGA BUAH DELIMA



Buah delima

Dikisahkan, ada seorang bekas hamba yang telah dimerdekakan oleh tuannya. Namanya Mubarak.

 Setelah merdeka, dia bekerja dengan  seorang pemilik kebun sebagai buruh. Suatu hari,  tuan kebun mengunjungi kebunnya bersama dengan beberapa sahabatnya. Dipanggillah Mubarak, "Petikkan kami beberapa buah delima yang manis!," pintanya.


Bergegaslah Mubarak melaksanakan perintah  tuannya. Dia memetik beberapa biji  buah delima dan diserahkannya kepada majikannya itu dan beberapa sahabatnya tadi.

Namun, ketika majikannya mencicipi delima yang dipetik Mubarak, tak satupun ada yang manis. Semuanya masam.  Majikannya marah dan menanyai mubarak, "Apa kamu tak boleh membedakan delima yang manis dan yang masam?"

"Maafkan saya tuan, selama ini tuan belum pernah mempersilakan dan mengizinkan saya makan sebijipun, bagaimana saya boleh membedakan  delima yang manis dan yang masam?," jawab Mubarak.

 Tuannya  merasa kaget dan tak percaya, bertahun-tahun bekerja di kebun itu, tapi Mubarak tak pernah makan satu bijipun. Maka ia menanyakan hal itu kepada tetangga-tetangganya. Mereka semua menjawab, Mubarak tak pernah makan delima barang sebiji pun.

Singkat cerita, selang beberapa hari,  tuannya datang menemui Mubarak untuk dimintai pendapatnya. "Aku hanya ada seorang anak perempuan, dengan siapa aku harus menikahkannya?"

Mubarak menjawab dengan tenang, "Tuan, orang Yahudi menikahkan kerana kekayaan, orang Nashrani menikahkan kerana ketampanan, orang Jahiliyah menikahkan kerana nasab kebangsawanan, sedangkan orang Islam menikahkan kerana ketakwaan. Tuan termasuk golongan mana silakan tuan menikahkan putri tuan dengan cara mereka!"

Pemilik kebun itu berkata, "Demi Allah, aku hanya akan menikahkan putriku atas dasar ketakwaan. Dan aku tidak mendapati laki-laki yang lebih bertakwa kepada Allah melebihi dirimu. Maka aku akan menikahkan putriku denganmu."

Subahanallah, Mubarak menjaga dirinya dari makan buah delima di kebun yang dia bekerja di sana kerana belum pernah diizinkan oleh pemiliknya, namun akhirnya Allah anugerahkan kebun itu beserta pemiliknya kepadanya.

Balasan memang sesuai dengan amal. Barangsiapa meninggalkan sesuatu kerana Allah, niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.


Subhanallah, Mubarak menjaga dirinya dari makan buah delima di kebun yang dia bekerja di sana karena belum pernah diizinkan oleh pemiliknya, namun akhirnya Allah anugerahkan kebun itu beserta pemiliknya kepadanya.
Benarlah kata-kata Allah ini:

“Barangsiapa bertaqwa kepada ALLAH nescaya DIA akan membukakan jalan keluar baginya, dan DIA memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangkanya.” (Surah At-Thalaq: 3)


sumber: Zilzaal

No comments:

Post a Comment